Dalam dunia biochar, topik konvensional mengenai aplikasinya adalah pengkondisian tanah. Namun, presentasi pada Global Biochar Exchange 2025 di Nagoya oleh Samret Raungrit dan Dr. Sakprayut Sinthupinyo dari SCG menawarkan jawaban baru yang mengejutkan dan kuat.
Presentasi tersebut merinci pekerjaan mereka dalam mengubah beton—bahan bangunan paling umum di bumi—menjadi penyerap karbon permanen dengan menggabungkan biochar. Ini adalah momen lain yang memperluas cakrawala. Aplikasi biochar jelas bergerak melampaui gerbang pertanian dan masuk ke dalam struktur kota-kota kita.

Foto Yuventius Nicky, “Presentasi SCG” 2025 Nagoya
Dari limbah pertanian menjadi beton negatif karbon
SCG, raksasa industri Thailand, dan startup internalnya Arbon, tidak hanya berteori; mereka melaksanakannya dalam skala yang mengesankan. Mereka telah mengembangkan teknologi pirolisis eksklusif untuk memproses limbah pertanian seperti sekam padi dan rimpang singkong menjadi biochar berkualitas tinggi.
Rencana mereka ambisius: meningkatkan skala hingga 12 pabrik di seluruh Thailand dalam tiga tahun, memproduksi 42.000 ton biochar setiap tahun dan menghasilkan 50.000 Sertifikat Penghapusan CO₂ (CORC). Skala ini benar-benar mencengangkan bagi saya. Banyak pertanyaan muncul di benak saya: Bagaimana mereka akan mendapatkan bahan baku? Bagaimana mereka memastikan kualitas keluaran yang konsisten?
Terlepas dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya tertarik dengan dua manfaat penggunaan biochar dalam konstruksi:
- Ini adalah Penyerap Karbon: Tujuan utamanya adalah untuk mengikat karbon secara permanen di dalam bangunan dan infrastruktur.
- Ini Meningkatkan Kualitas Material: Jauh dari sekadar pengisi, penelitian mereka menunjukkan biochar dapat meningkatkan kekuatan tekan beton hingga 15% dan memungkinkan pengurangan jumlah semen intensif karbon yang dibutuhkan.
Mereka telah mempraktikkan ini, membangun tempat parkir mobil negatif karbon di mana mereka menggunakan 30 ton biochar untuk menghilangkan 60 ton CO₂ secara permanen.

Foto Yuventius Nicky, “Presentasi SCG” 2025 Nagoya
Paradigma baru untuk biochar
Ini sangat menarik! Pertama, pemahaman saya meluas dari ilmu tanah ke ilmu hewan dengan presentasi Joseph Stephen. Dan kemudian, berkembang dari pertanian ke ilmu material dan lingkungan binaan.
Pekerjaan di SCG membuktikan bahwa biochar bukan hanya amandemen tanah; dengan rekayasa berteknologi tinggi, ia menjadi material serbaguna dengan potensi untuk mendekarbonisasi beberapa sektor yang paling sulit dikurangi emisinya. Ini membingkai ulang seluruh percakapan dan membuka batas baru yang masif untuk penghilangan karbon.
Global Biochar Exchange 2025 membuat saya lebih terinspirasi dari sebelumnya. Kita benar-benar berada di awal babak baru untuk material luar biasa ini.
Industri apa yang menurut Anda akan direvolusi oleh biochar selanjutnya?
(Yuventius Nicky)


